Setelah mempelajari
materi dalam KB 4 dan modul ini maka saya memahami tentang pengertian dan
karateristik pembelajaran berbasis proyek, merancang pembelajaran berbasis
proyek. PjBL merupakan pendekatan inovatif yang mengajarkan beragam strategi untuk
mencapai kesuksesan abad 21 (Bell, 2010), membantu peserta didik mengembangkan
keterampilan abad 21 (Ravitz et.al, 2011), meningkatkan tanggungjawab (Johann
et.al, 2006), melatih pemecahan masalah, self direction, komunikasi, dan
kreativitas (Wurdinger & Qureshi, 2015). Satu hal PjBL luwes diterapkan
untuk berbagai jenjang pendidikan. Gregory & Chapman (2007) menyatakan PjBL
bisa dikatagorikan; (a) proyek terstruktur (structured project), (b) proyek
sesuai topik (topic related project), (c) proyek terbuka tertutup (open ended
project). Pembelajaran berbasis proyek intinya meletakkan pebelajar sebagai
subyek belajar yang aktif, mendorong munculnya inisiatif dan proses eksplorasi,
memberikan kesempatan menerapkan apa yang dipelajari, kesempatan untuk
mempresentasikan atau mengkomunikasikan dan mengevaluasi kinerjanya.
PjBL menganut teori
belajar konstruktivistik. Driscoll (2000) menyatakan prinsip-prinsip
pembelajaran kontruktivistik adalah; (1) melibatkan pebelajar dalam aktivitas
nyata, (2) negosiasi sosial dalam proses belajar, (3) kolaboratif dan
pengkajian multiperspektif, (4) dukungan menentukan tujuan dan mengatur proses
belajar, dan (5) dorongan merefleksikan apa dan bagaimana sesuatu dipelajari.
Langkah-langkah merancang
pembelajaran Project Based Learning dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
Menelaah KI dan KD, mana yang cocok, menulis Identitas, Menuliskan Indikator,
Menuliskan Tujuan pembelajaran, Menentukan Metode Pembelajaran, Menuliskan
Sumber Belajar, Menentukan Langkah-langkah Pembelajaran, dan Menilai Hasil
Pembelajaran