Hai, Saya Ario

Kita Adalah Guru Profesional

Tentang Saya

Saya Adalah Peserta PPG Tahun 2020 Angkatan Pertama

Perkenalkan Saya adalah Ario Setyo Anggoro, S.Pd, peserta PPG angkatan pertama tahun 2020. Pada blog ini akan saya sharing tentang kegiatan PPG saya selama saya mengikuti di Universitas Negeri Malang.

Blog ini ditujukan khusus untuk pemenuhan tugas PPG Pedagogik Modul 4. Pada blog ini selain sharing maka saya akan memberikan refleksi diri berkaitan dengan modul 4.

Ario Setyo Peserta PPG

My Blog

MY BEST WORKS
Refleksi Merancang Pembelajaran Project Based Learning

 

Setelah mempelajari materi dalam KB 4 dan modul ini maka saya memahami tentang pengertian dan karateristik pembelajaran berbasis proyek, merancang pembelajaran berbasis proyek. PjBL merupakan pendekatan inovatif yang mengajarkan beragam strategi untuk mencapai kesuksesan abad 21 (Bell, 2010), membantu peserta didik mengembangkan keterampilan abad 21 (Ravitz et.al, 2011), meningkatkan tanggungjawab (Johann et.al, 2006), melatih pemecahan masalah, self direction, komunikasi, dan kreativitas (Wurdinger & Qureshi, 2015). Satu hal PjBL luwes diterapkan untuk berbagai jenjang pendidikan. Gregory & Chapman (2007) menyatakan PjBL bisa dikatagorikan; (a) proyek terstruktur (structured project), (b) proyek sesuai topik (topic related project), (c) proyek terbuka tertutup (open ended project). Pembelajaran berbasis proyek intinya meletakkan pebelajar sebagai subyek belajar yang aktif, mendorong munculnya inisiatif dan proses eksplorasi, memberikan kesempatan menerapkan apa yang dipelajari, kesempatan untuk mempresentasikan atau mengkomunikasikan dan mengevaluasi kinerjanya.

PjBL menganut teori belajar konstruktivistik. Driscoll (2000) menyatakan prinsip-prinsip pembelajaran kontruktivistik adalah; (1) melibatkan pebelajar dalam aktivitas nyata, (2) negosiasi sosial dalam proses belajar, (3) kolaboratif dan pengkajian multiperspektif, (4) dukungan menentukan tujuan dan mengatur proses belajar, dan (5) dorongan merefleksikan apa dan bagaimana sesuatu dipelajari.

Langkah-langkah merancang pembelajaran Project Based Learning dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: Menelaah KI dan KD, mana yang cocok, menulis Identitas, Menuliskan Indikator, Menuliskan Tujuan pembelajaran, Menentukan Metode Pembelajaran, Menuliskan Sumber Belajar, Menentukan Langkah-langkah Pembelajaran, dan Menilai Hasil Pembelajaran

Refleksi Merancang Pembelajaran Blended Learning

 

Pada kegiatan belajar 3 tentang merancang pembuatan blended learning beberapa pokok materi yang saya tangkap adalah tentang Menyusun perencanaan pembelajaran blended learning dan memanfaatkan beberapa teknologi e-learning untuk pembelajaran online.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, ketika hendak Menyusun perencanaan pembelajaran inovatif “blended learning”, diantaranya yaitu; 1) menentukan model “blended learning” yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, fasilitas belajar, ketersediaan akses terhadap teknologi, durasi jam pelajaran, dan penguasaan aplikasi teknologi e-learning oleh guru; 2) menyusun rencana pembelajaran inovatif “blended learning” yang mencakup kegiatan: (a) menentukan tema pembelajaran, menuliskan kembali: identitas RPP, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dari RPP konvensional ke dalam RPP “blended learning”; (b) menganalisis rumusan tujuan pembelajaran yang ada pada RPP konvensional sebelum dituangkan ke dalam RPP “blended learning”; (c) menentukan metode penilaian dan kegiatan pembelajaran “blended learning” untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan; (d) menganalisis kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada RPP (konvensional) yang telah Anda buat sebelumnya dan menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran “Blended Learning”; serta 3) menyiapkan bahan, alat/media, dan sumber belajar tatap muka dan daring. Ada beberapa aplikasi teknologi e-learning yang tersedia gratis di enternet yang bisa dipakai guru untuk melaksanakan pembelajaran “blended learning” di sekolah, diantaranya yaitu: Cisco Webex, SEVIMA EdLink, Google Classroom, Zoom Cloud Meeting, Edmodo, Moodle, dan Schoology. Setiap aplikasi dapat dimanfaatkan dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Untuk RPP belum saya masukan blended learning namun dalam praktek mengajar setiap hari memakai google classroom.

Refleksi Merancang Pembelajaran STEAM

 


Pada kegiatan belajar 2 yang saya pelajari saya mendapatkan pengetahuan tentang pengertian rancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM dan Langkah-langkah penyusunan RPP dengan pendekatan STEAM. Adapun pengertian pembelajaran inovatif dengan pedekatan STEAM adalah segala persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pendekatan STEAM baik secara tertanam (embedded) maupun terintegrasi (integrated) dalam komponen maupun tahapan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Langkah-langkah perancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM meliputi 1) merumuskan tujuan pembelajaran 2) menganalisis materi pembelajaran 3) menentukan model, dan metode pembelajaran 4) menentukan media, alat dan sumber belajar 5) Menyusun Langkah-langkah pembelajaran 6) penilaian pembelajaran 7) Menyusun kegiatan tindak lanjut.

Pada pembahasan modul ini saya meperhatikan bahwa Ketika hendak menerapkan STEAM maka kita perlu merumuskan tujuan pembelajarna yang baik yang memenuhi unsur ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree).

Pada refleksi saya saat mengajar belum menggunakan steam secara sepenuhnya.

Refleksi Merancang Pembelajaran Inovatif




Dalam mempelajari modul 4 kb 1 ini terdapat peningkatan pada diri saya diantaranya tentang pengertian rancangan pembelajaran inovatif dengan benar, memahami karateristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21, Menyusun rancangan pembelajaran inovatif abad 21.
Adapun rancangan pembelajaran inovatif dalam hal ini dimaknai sebagai aktivitas persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pembelajaran terbaru di abad 21 dan terintegrasi dalam komponen maupun tahapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud, antara lain; TPACK (technological, pedagogical, content knowledge) sebagai kerangka dasar integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, pembelajaran berbasis Neuroscience, pendekatan pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), HOTS (Higher Order Thinking Skills), Tuntutan Kompetensi Abad 21 atau 4C (Comunication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity), kemampuan literasi, dan unsur-unsur lain yang terintegrasi dalam komponen maupun tahapan rencana pembelajarannya.
Berikut ini karateristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21, yaitu: 1) kolaborasi peserta didik dan guru 2) berorientasi HOTS 3) mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi 4) berorientasi pada ketrampilan belajar dan mengembangkan keterampilan abad 21(4C) 5) mengembangkan kemampuan literasi 6) penguatan Pendidikan karakter (PPK)
Penyusunan rancangan pembelajaran inovatif yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: 1) Unsur-unsur pembelajaran inovatif 2) menerapkan prinsip-prinsip RPP sesuai Permendikbud No.22 Tahun 2016, 3) RPP tidak memiliki format baku dalam penyusunan 4) mengikuti Langkah penyusunan rpp berdasarkan modul kurikulum 2013.
Tekniks dalam Menyusun rancangan pembelajaran abad 21 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) identitas 2) Komptensi Inti (KI) 3) Komptensi Dasar dan Indikator Pencapaian Komptensi 4) Tujuan Pembelajaran 5) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) 6) Materi Pembelajaran 7) Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran 8) Media dan Bahan 9) Langkah-langkah pembelajaran 10) Penilaian 11) Pembelajaran remedial 12) pembelajaran pengayaan.
Dalam refleksi pembelajaran sehari-hari ada beberapa yang sudah saya masukan misalkan kolaborasi peserta didik dan guru dalam praktek, mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi.

Contact Me

Get in touch